welcome

I made this widget at MyFlashFetish.com.

TDW Club

www.kutukutubuku.com

Jumat, 25 Februari 2011

Komisi Banding Cuci Tangan


JAKARTA – Komisi Banding Komite Pemilihan Ketua Umum dan Exco PSSI memilih bersikap cuci tangan terhadap permasalahan yang ada. Komisi Banding menolak upaya banding dari dua bakal calon ketua umum dan dua calon anggota Exco PSSI. Tapi, komisi banding juga menolak hasil keputusan komite pemilihan.

“Komisi banding menjaga independensi dan objektifitas keputusan dan dengan melihat adanya intervensi dari berbagai pihak. komite banding memutuskan menolak pengajuan banding sekaligus menolak keputusan komite pemilihan,” tegas Tjipta.

Dua bakal calon ketua umum yang melakukan banding adalah Arifin Panigoro, Jenderal TNI AD George Touisutta. Sementara dua calon Exco yang mengajukan banding adalah Tuty Dau dan Sihar Sitorus.

Komisi banding menyerahkan semua keputusan kembali kepada PSSI sebagai pemberi mandat. Pemaparan hasil sidang komisi banding ini dibacakan langsung oleh ketua komisi Prof Tjipta Lesmana, didampingi wakil Gayus Lumbuun dan Alfred Simanjuntak.

Tjipta Lesmana dalam pemaparan hasil sidangnya menjelaskan, bahwa dirinya banyak mendapat intervensi, ancaman serta tekanan dari berbagai pihak, saat sedang bekerja meneliti pengajuan banding dari empat calon.

“Kami sudah melakukan lima kali sidang untuk membahas permasalahan ini, yakni sejak tanggal 21 sampai tanggal 25 Februari 2011. Ada banyak ancaman, intervensi serta intimidasi yang dialamatkan kepada kami. Menegpora Andi Mallaraneng juga mengancam jika kami tidak mengeluarkan keputusan yang tepat,” jelas Tjipta Lesmana, Jumat (25/2/2011).

“Komisi Banding sudah bekerja dengan menggunakan empat pedoman, yakni statuta FIFA, standar kode etik FIFA, statuta PSSI dan peraturan PSSI yang disahkan Januari 2011 lalu. Berdasarkan empat pedoman itu, kami mendapatkan tiga keputusan. Pertama, komisi banding sudah mempelajari berkas dan laporan empat pengaju banding dalam hal ini, adalah Arifin Panigoro, George Toisutta, Tuty Dau dan Sihar Sitorus.”

“Kedua, komisi banding menjaga independensi dan objektifitas keputusan dan dengan melihat adanya intervensi dari berbagai pihak, komite banding memutuskan menolak pengajuan banding sekaligus menolak keputusan komite pemilihan serta mengembalikan masalah kepada PSSI. Ketiga, komisi banding berterimakasih kepada PSSI, media massa dan para pecinta sepakbola,” lanjut Tjipta.

Keputusan komisi banding ini dikeluarkan dan ditandatangani oleh ketua komisi banding Tijpta Lesmana, wakil ketua Gayus Lumbuun, anggota Alfred Simanjuntak dan cadangan Max Boboy.

Demokrat Akan Jemput Gerindra


JAKARTA - Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan bahwa Partai Demokrat akan mengambil inisiatif awal guna merangkul Partai Gerindra bergabung bersama sekretariat gabungan (setgab).

"Ya kita akan lakukan, tentu untuk kebaikan kenapa tidak kita jemput," kata Saan seusai diskusi di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (26/2/2011).

Kita menghargai kebersamaan dengan Gerindra dalam barisan paripurna kemarin,itu bukan didasarkan pertimbangan-pertimbangan pragmatis. Tapi, pertimbangan rasional dan objektif.

"Kalau memang kebersamaan di paripurna hak angket pajak itu dikatakan Ggerindra menunggu dilanjutkan, maka kita dengan senang hati dan terbuka akan menindaklanjuti," paparnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan jika Partai Demokrat menawarkan bergabung dalam koalisi parpol mitra pemerintah, pihaknya akan mempertimbangkan. Namun, dia juga menegaskan tidak akan mengambil sikap untuk lebih dahulu menawarkan diri masuk ke koalisi.

“Kalau ada tawaran, kita pertimbangkan. Tapi itu tergantung kepada Ketua Dewan Pembina (Prabowo Subianto). Tapi kita tidak akan meminta-minta,” ujar Fadli Zon sebelum pembukaan Rakernas I Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Jakarta, Jumat (25/2/2011) malam.(ahm)

Pemberantasan Korupsi Terancam

Kecemasan terancam gagalnya pemberantasan korupsi muncul ketika langkah-langkah pemberantasan sedang mencapai priode klimaksnya dan pmeerintahpun telah menegaskan komitmennya menuntaskan kasus perpajakan yang dilakukan Gayus Tambunan. Namun yang kita khawatirkan seberapa jauh kasus itu dan juga kasus seperti Bank Century bisa mempengaruhi kebulatan tekad publik dan yang perlu di cemaskan jika kebulatan tekad dan komitmen itu surut lagi dan terbagi-bagi lagi kebulatan tekad kita bersama.

Tajuk Rencana
KOMPAS, 07-02-2011

Sabtu, 19 Februari 2011

Arifin dan Toisutta Melawan


JAKARTA, KOMPAS.com - Pendukung bakal calon ketua umum PSSI periode 2011-2015, Arifin Panigoro dan George Toisutta, akan memaksimalkan tiga hari masa banding terhitung sejak pengumuman keputusan Komite Pemilihan, Sabtu (19/2/2011). Arifin dan Toisutta dinyatakan oleh Komite Pemilihan tidak lolos sebagai calon ketua umum dan wakil ketua umum PSSI.

Arifin Panigoro saat dihubungi pada Sabtu malam menegaskan, dirinya tidak akan menyerah dan akan tetap berjuang demi perubahan PSSI menjadi lebih baik. Saat ini, timnya terus menghimpun dukungan dari berbagai daerah untuk mendukung selama proses banding. Langkah-langkah lain juga akan dilakukan oleh tim.

”Saya tidak takut pada tekanan-tekanan. Saya akan maju terus dengan segala upaya yang legal,” tegas Arifin.

Arifin juga menegaskan, pada saatnya nanti dirinya dan George Toisutta akan bersatu dan mendeklarasikan dirinya sebagai wakil ketua dan Toisutta sebagai ketua umum PSSI.

Arifin juga sudah menunjuk Timbul Thomas Lubis sebagai pengacara dirinya dan Toisutta dalam proses banding. ”Saya sudah menerima surat kuasa dan akan melawan putusan Komite Pemilihan yang amburadul itu. Saat ini kami masih menunggu isi surat keputusan mereka seperti apa,” ujar Timbul.

Komite Pemilihan meloloskan Nirwan Dermawan Bakrie dan Nurdin Halid sebagai calon ketua umum PSSI periode 2011-2015. Sementara itu, calon wakil ketua umum yang lolos adalah Nirwan Dermawan Bakrie, Nurdin Halid, Bob Hippy, dan Ibnu Munzir. Untuk calon anggota komite eksekutif, 25 orang lolos dan empat lainnya gagal.

Ketua Komite Pemilihan Syarif Bastaman tidak bersedia menyebutkan alasan tidak meloloskan Arifin dan Toisutta. Tim tidak akan memublikasikan alasan karena menyangkut personal bakal calon. ”Alasan (tidak lolos) semuanya akan tertuang di dalam SK (surat keputusan). SK itu bersifat pribadi dan rahasia, kecuali yang bersangkutan akan menyebarluaskannya,” ujar Bastaman.

Berdasarkan SK itu pula, lanjut Bastaman, bakal calon yang tidak lolos dan merasa dirugikan bisa menempuh mekanisme banding. Masa banding tiga hari terhitung sejak 19 Februari. SK dibuat oleh sekretariat tim dan akan dikirimkan kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Bastaman menjamin pada Sabtu malam SK itu sudah diterima oleh pihak yang bersangkutan.

”Bagi pihak-pihak yang keberatan dengan surat keputusan ini, dapat mengajukan banding,” ujar Bastaman.

Komite Pemilihan, lanjut Bastaman, juga menerima dokumen baru dari salah satu calon pada Sabtu petang. Dokumen itu tidak sempat diverifikasi karena saat dokumen itu diterima, tim sudah mengambil keputusan. Dokumen itu bisa diajukan ke Komite Banding untuk diverifikasi ulang.

”Keputusan ini tidak langsung bersifat final dan mengikat karena ada satu lagi lembaga yang akan melakukan verifikasi ulang manakala terjadi keberatan,” tutur Bastaman.

Pendukung Arifin dan Toisutta sekaligus Manajer Persebaya 1927, Saleh Mukadar, menegaskan akan mengambil langkah banding. Jika upaya banding itu tidak berhasil, pihaknya akan mengadukan kasus ini ke FIFA dan Court of Arbitration for Sport (CAS).

Pengaduan ke FIFA dan CAS, lanjut Saleh, tetap akan dilakukan meskipun waktunya sudah mepet dengan Kongres PSSI yang dijadwalkan pada 26 Maret mendatang. FIFA dan CAS harus tahu bahwa proses verifikasi bakal calon ketua umum PSSI ini banyak kejanggalannya.

”Kami akan mengupayakan semua cara yang legal dan supaya pemerintah tahu bahwa ini juga merupakan kejahatan sepak bola,” kata Saleh.

Saleh juga menjelaskan bahwa dokumen baru yang diterima oleh Komite Pemilihan pada Sabtu petang dan belum diverifikasi adalah milik Arifin dan Toisutta. Dokumen itu mengenai pengalaman aktif di kegiatan sepak bola. ”Sebenarnya itu data lama, tetapi kami kirim lagi karena kata PSSI hilang,” ujar Saleh.

Kecewa berat

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta mengaku kecewa berat setelah menerima kabar dirinya tidak lolos verifikasi calon ketua umum PSSI di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sesaat sebelum bertolak ke Turki.

”Hal tersebut langsung dikatakan Kepala Staf kepada sejumlah wartawan dari media elektronik yang sempat menjumpainya di ruang tunggu VIP Soekarno-Hatta,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Wiryantoro NK, Sabtu malam.

Menurut Toisutta, PSSI sama sekali tidak berpatokan pada slogan fair play seperti yang kerap diarak ke tengah lapangan sebelum pertandingan digelar. Ini memperlihatkan kalau PSSI tidak mau melakukan perubahan.

”Untuk itulah Pak George Toisutta akan memanfaatkan mekanisme banding atas ketidaklolosannya dari verifikasi tersebut,” ujar Wiryantoro.

Ubah persyaratan

Tidak lolosnya George Toisutta ataupun Arifin Panigoro, menurut sumber Kompas, tidak lain karena Tim Verifikasi mendadak mengubah persyaratan yang mereka tentukan secara sepihak, yakni calon ketua umum PSSI harus pernah menjadi pengurus PSSI. Bukan seperti persyaratan semula, di mana calon ketua umum pernah menjadi pengurus sepak bola saja.

Namun, Bastaman menegaskan bahwa Komite Pemilihan melakukan proses verifikasi berdasarkan statuta FIFA, Electoral Code FIFA, Statuta PSSI, Peraturan Organisasi, dan dua surat petunjuk dari FIFA. Proses verifikasi dilakukan sejak 5 Februari hingga 19 Februari.

Menjelang pengumuman hasil verifikasi ini, sekitar 120 warga masyarakat yang menamakan diri Masyarakat Papua Pencinta Sepak Bola sempat menggelar demonstrasi damai di depan Sekretariat PSSI di Senayan. Mereka menuntut PSSI meloloskan Arifin dan Toisutta. (ANG/NIC)

Masukkan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Label