welcome

I made this widget at MyFlashFetish.com.

TDW Club

www.kutukutubuku.com

Minggu, 18 Desember 2011

Gilas Santos, Barcelona Juara Dunia


Barcelona memperlihatkan dominasinya di persepakbolaan dunia setelah menggilas Santos 4-0 di final Piala Dunia Antarklub di Stadion International Yokohama, Minggu (18/12) malam WIB.

Di pertandingan ini, Barcelona tidak memberikan peluang kepada Santos untuk mengembangkan permainan. Lionel Messi menyumbang dua gol pada menit ke-17 dan 82. Dua gol lainnya dipersembahkan Xavi di menit ke-24 dan Cesc Fabregas menjelang babak pertama usai.

Sebelumnya, laga ini disebut-sebut sebagai pertarungan antara Messi dan Neymar. Namun, Messi lebih menonjol di pertandingan itu, mengingat ia mendapat sokongan dari pemain lainnya yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan Santos.

Messi berhasil membawa Barcelona unggul ketika pertandingan memasuki menit ke-12. Kerja sama satu-dua dengan Xavi tidak berhasil dihentikan pemain belakang Santos, dan kandidat peraih Ballon d'Or itu sukses melesakkan bola ke dalam gawang Rafael Cabral.

Barcelona terus melanjutkan dominasinya, dan berhasil menggandakan keunggulan di menit ke-24. Xavi yang sebelumnya memberikan assist kepada Messi, kali ini membobol gawang Cabral setelah menerima umpan silang Dani Alves.

Tertinggal dua gol pelatih Santos Muricy Ramalho berusaha untuk meningkatkan intensitas serangan dengan memasukkan Elano, dan menarik keluar Danilo. Kendati demikian, pergantian itu tidak membuahkan hasil bagus.

Menjelang babak pertama berakhir, Barcelona juga berhasil memperbesar keunggulannya. Berawal dari sodoran bola Messi, selanjutnya Alves melepaskan umpan back-heel yang langsung disambut tendangan Cesc Fabregas ke dalam gawang Cabral.

Barcelona tidak mengubah permainan mereka di babak kedua. Kerja sama Messi dan Fabregas di awal babak kedua nyaris memperlebar keunggulan Blaugrana. Namun, masih bisa diselamatkan Cabral. Beberapa saat kemudian, kaki Cabral juga menghindari gawangnya ketika membendung tendangan Messi.

Santos mulia keluar dari tekanan Barcelona, dan berusaha mengejar defisit tiga gol. Namun, peluang yang diperoleh Borges dan Neymar dapat digagalkan Victor Valdes.

Delapan menit sebelum pertandingan usai, Barcelona mengubah papan skor menjadi 4-0, setelah Messi yang menerima umpan terobosan dari Alves membuat Cabral tidak berdaya. Barcelona pun dipastikan menjadi juara dunia setelah wasit meniup pluit panjang.

Jumat, 02 Desember 2011

ITSB, Green Campus Pertama di Indonesia


BEKASI, KOMPAS.com - Kampus baru Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) di Kota Delta Mas, Kabupaten Bekas menjadi bangunan berkonsep green campus pertama di Indonesia dan kini tengah dalam tahap sertifikasi oleh Green Building Council Indonesia (GBCI).

“Keberadaan kampus ini kami yakini tidak saja mendukung akselarasi membentuk para eco-technopreneur andal, namun juga simbolisasi wujud eco-industry oriented university yang sesungguhnya,” ungkap Ketua Dewan Pengawas Yayasan ITSB, G. Sulistiyanto, dalam siaran persnya, Sabtu.

Pembangunan green campus dimulai sejak 20 Mei tahun lalu, sedangkan kegiatan belajar mengajar yang ditandai dengan Peresmian Penerimaan Mahasiswa Baru dan Pidato Ilmiah oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan ITSB, M. Hatta Rajasa telah dimulai lebih awal, pada akhir Januari 2010. Hingga kini tercatat 3 angkatan telah mengikuti perkuliahan dengan jumlah mahasiswa sebanyak 132 orang dibawah arahan 67 orang pengajar.

Bahkan dalam menjalankan fungsinya sebagai feeder university ITB – dimana para mahasiswa ITSB yang beprestasi baik dan memenuhi persyaratan dimungkinkan melanjutkan studi ke ITB – ITSB telah memulainya lebih awal dan pagi ini resmi dilakukan pelepasan mahasiswa oleh Rektor ITSB.

“Kesediaan ITB membuka kesempatan bagi para mahasiswa ITSB yang berprestasi melanjutkan studi kesana adalah sebuah kepercayaan berharga yang harus kita jaga dan gunakan sebaik mungkin. Kita baru saja melihat salah satu contohnya, ke depan pasti akan lebih banyak lagi talenta yang terjaring,” tambah Sulistiyanto.

“Keberadaan feeder university seperti ITSB diarahkan untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan jumlah lulusan program studi sains dan teknologi yang berkualitas di Indonesia,” kata Rektor ITSB, Ari Darmawan Pasek.

Para pihak yang bersinergi dalam pengembangan ITSB, yaitu Sinar Mas, Institut Teknologi Bandung dan Pemkab Bekasi merencanakan agar keberadaan kampus akan mewadahi seluruh aktivita civitas academica dalam mengasah intelektualitas, wawasan serta kepekaan mereka secara optimal, sehingga kelak bermunculan para eco-technopreneur yang mampu memperkokoh kedaulatan bangsa dari sisi ilmu pengetahuan, teknologi, industri, ekonomi serta sosial dan lingkungan.

“Kita berhadap melalui infrastruktur yang memadai, akan tampil sosok-sosok beserta terobosan dan temuan inovatif yang mampu membawa bangsa Indonesia menjawab tantangan terkini seperti pemenuhan kebutuhan pangan dan perubahan iklim,” ujar Franky O. Widjaja.

Akreditasi dan pengembangan kurikulum juga terus berlangsung, terakhir Kemendikbud melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi mengeluarkan mandat kepada ITSB guna menyelenggarakan dua program studi, yaitu Teknologi Pengolahan Batu Bara beserta Teknologi Pengolahan Pulp dan Kertas yang melengkapi sejumlah program studi ilmu terapan yang telah lebih awal hadir seperti Teknologi Pengolahan Sawit.

Sinar Mas juga menjadikan ITSB sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja berkualitas, atau yang oleh pemerintah selama ini lazim disebut dengan pendekatan link and match. Pada tahap awal, upaya ini dijembatani dengan melibatkan sejumlah unit usaha, seperti PT SMART Tbk. yang memberikan bea siswa jaminan kerja bagi para mahasiswa Program Studi Teknologi Pengolahan Sawit.

Sedangkan PT Golden Energy Mines Tbk. yang menyelenggarakan pelatihan bagi engineer baru yang akan ditingkatkan menjadi program pemberian beasiswa dengan jaminan kerja bagi mahasiswa Program Studi Teknologi Pengelolaan Batu Bara, serta rencana penandatangan nota kesepahaman dengan Asia Pulp and Paper (APP) untuk distribusi bea siswa bagi mahasiswa Program Studi Teknologi Pulp dan Kertas.

Institut Teknologi dan Sains Bandung merupakan institusi pendidikan tinggi yang didirikan oleh Yayasan Institut Teknologi dan Sains Bandung (Yayasan ITSB) dengan dukungan penuh dari Institut Teknologi Bandung, Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Sinar Mas dalam pegembangan kegiatan pendidikan di Kota Delta Mas. Bekasi.

ITSB juga merupakan Feeder University ITB, dimana mahasiswa berprestasi di ITSB dapat di transfer menjadi mahasiswa ITB dan lulus sebagai sarjana ITB seperti yang tertuang dalam Nota Kesepakatan Bersama. Dengan visi Eco-Industry Oriented University, ITSB diprogram untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten pada bidangnya dan mampu menjawab kebutuhan eco-technopreneur di era industrialisasi, globalisasi, otonomi daerah dan pembangunan nasional.

Para Astronom Temukan 18 Planet Baru Serupa Jupiter


CALIFORNIA, KOMPAS.com - Sejumlah tim peneliti menemukan 18 planet baru. Planet-planet baru itu ditemukan oleh tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Institut Teknologi California (Caltech), Amerika Serikat. Planet-planet tersebut serupa Jupiter.

"Ini pengumuman terbesar tentang planet di orbit sekitar bintang-bintang lebih besar dari matahari, selain dari penemuan yang dibuat oleh misi Kepler," kata John Johnson, asisten profesor astronomi di Caltech , seperti dikutip ScienceDaily, Jumat (2/11/2011) atau Sabtu (3/11/2011) WIB.

Temuan 18 planet itu diterbitkan dalam edisi Desember Astrophysical Journal. Misi Kepler adalah teleskop ruang yang sejauh ini telah mengidentifikasi lebih dari 1.200 planet mungkin, meskipun mayoritas dari mereka belum dikonfirmasi.

Menggunakan Observatorium Keck di Hawaii -- dengan tindak lanjut pengamatan menggunakan Observatorium McDonald dan Fairborn di Texas dan Arizona--masing - para peneliti mensurvei sekitar 300 bintang.

Mereka berfokus pada bintang tipe A "pensiun", suatu jenis bintang yang lebih dari satu setengah kali lebih besar dari matahari Untuk mencari planet-planet, para astronom mencari bintang dari jenis yang bergoyang, yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet yang mengorbit. Tim menemukan 18 planet dengan massa serupa dengan Jupiter.

Johnson mengatakan, penemuan ini merupakan karunia baru yang menandai peningkatan 50 persen dalam jumlah planet yang mengorbit bintang-bintang besar yang dikenal. Penemuan ini menyediakan informasi tak ternilai dari sistem planet untuk memahami bagaimana planet -- dan sistem surya kita -- bisa terbentuk.

Para peneliti mengatakan bahwa temuan juga memberikan dukungan lebih lanjut untuk teori bahwa planet-planet tumbuh dari benih yang menumpuk partikel gas dan debu pada sabuk yang mengelilingi sebuah bintang baru lahir.

Dalam teori lain, planet-planet terbentuk ketika sejumlah besar gas dan debu di sabuk spontan runtuh menjadi gumpalan padat yang kemudian menjadi planet. Tapi di foto temuan ini, ternyata massa bintang tidak mempengaruhi jenis-jenis planet yang diproduksi.

Sejauh ini, karena jumlah planet yang ditemukan telah tumbuh, astronom menemukan bahwa massa bintang tampaknya tidak menjadi penting dalam menentukan prevalensi planet raksasa. Planet-planet yang baru ditemukan lebih mendukung teori pertama, yang menyatakan bahwa planet-planet lahir dari partikel benih.

BPPT Gunakan Komputasi Awan Pertama Kali


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menjadi lembaga riset pemerintah yang pertama kali menggunakan teknologi informatika berbasis komputasi awan dari perusahaan Fujitsu Indonesia. Proyek ini dikerjakan antara Desember 2011 dan Januari 2012.

”Ini menunjukkan ketertarikan yang makin serius terhadap komputasi awan di Indonesia,” kata Presiden Direktur Fujitsu Indonesia Achmad S Sofwan, Jumat (2/12), dalam pertemuan dengan media di Yogyakarta.

Menurut Sofwan, komputasi awan merupakan upaya menyediakan sistem layanan data dan informasi yang lebih efisien bagi konsumen. Sistem server (penyedia data) untuk penyimpanan data diintegrasikan sehingga mengurangi beban pembelian dan pemeliharaan bagi pelanggan.

”Komputasi awan seperti pengulangan sejarah Samuel Insull tahun 1881 mengintegrasikan produksi listrik di New York, Amerika Serikat. Akhirnya, listrik menjadi lebih murah dan dapat didistribusikan dalam jarak yang lebih jauh,” kata Sofwan.

Manfaat bagi pelanggan

Senior Direktur Komputasi Awan Fujitsu Region ASEAN Richard Wern mengatakan, manfaat penggunaan komputasi awan bagi pelanggan adalah hilangnya belanja modal teknologi informatika secara tradisional. Berikutnya, menghilangkan biaya teknisi dan perawatan teknologi.

”Komputasi awan sangat fleksibel, mampu menyediakan tambahan server dalam waktu 10 menit. Demikian juga harganya,” kata Wern.

Menurut Rully Indra Kelana dari Fujitsu Indonesia yang menangani kontrak dengan BPPT, penerapan komputasi awan memudahkan penambahan kapasitas ruang penyedia data. Penambahan server secara tradisional melalui pembelian barang, pengerjaan yang membutuhkan tenaga ahli dan waktu, juga biaya yang lebih tinggi.

Rully mengatakan, komputasi awan digunakan BPPT untuk membangun pusat data sistem manajemen pengetahuan. BPPT mengambil model privat untuk Balai Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEKnet dan Pusat Data Informasi. (NAW)

BPPT Gunakan Komputasi Awan Pertama Kali
Reza Wahyudi | Sabtu, 3 Desember 2011 | 09:48 WIB
Dibaca: 534
|
Share:
Cloud Computing

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menjadi lembaga riset pemerintah yang pertama kali menggunakan teknologi informatika berbasis komputasi awan dari perusahaan Fujitsu Indonesia. Proyek ini dikerjakan antara Desember 2011 dan Januari 2012.

”Ini menunjukkan ketertarikan yang makin serius terhadap komputasi awan di Indonesia,” kata Presiden Direktur Fujitsu Indonesia Achmad S Sofwan, Jumat (2/12), dalam pertemuan dengan media di Yogyakarta.

Menurut Sofwan, komputasi awan merupakan upaya menyediakan sistem layanan data dan informasi yang lebih efisien bagi konsumen. Sistem server (penyedia data) untuk penyimpanan data diintegrasikan sehingga mengurangi beban pembelian dan pemeliharaan bagi pelanggan.

”Komputasi awan seperti pengulangan sejarah Samuel Insull tahun 1881 mengintegrasikan produksi listrik di New York, Amerika Serikat. Akhirnya, listrik menjadi lebih murah dan dapat didistribusikan dalam jarak yang lebih jauh,” kata Sofwan.

Manfaat bagi pelanggan

Senior Direktur Komputasi Awan Fujitsu Region ASEAN Richard Wern mengatakan, manfaat penggunaan komputasi awan bagi pelanggan adalah hilangnya belanja modal teknologi informatika secara tradisional. Berikutnya, menghilangkan biaya teknisi dan perawatan teknologi.

”Komputasi awan sangat fleksibel, mampu menyediakan tambahan server dalam waktu 10 menit. Demikian juga harganya,” kata Wern.

Menurut Rully Indra Kelana dari Fujitsu Indonesia yang menangani kontrak dengan BPPT, penerapan komputasi awan memudahkan penambahan kapasitas ruang penyedia data. Penambahan server secara tradisional melalui pembelian barang, pengerjaan yang membutuhkan tenaga ahli dan waktu, juga biaya yang lebih tinggi.

Rully mengatakan, komputasi awan digunakan BPPT untuk membangun pusat data sistem manajemen pengetahuan. BPPT mengambil model privat untuk Balai Jaringan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEKnet dan Pusat Data Informasi. (NAW)

Komputasi awan sangat fleksibel, mampu menyediakan tambahan server dalam waktu 10 menit. Demikian juga harganya. Richard Wern, Senior Direktur Komputasi Awan Fujitsu Region ASEAN.


Masukkan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Label