PROFIL PUSKESMAS SIMPANG EMPAT
PROFIL PUSKESMAS SIMPANG EMPAT TAHUN 2008
DATA GEOGRAFI
Puskesmas Simpang Empat adalah puskesmas rawat jalan yang berjarak 30km dari ibukota kabupaten Banjar, Martapura, dan berjarak 69km dari ibukota propinsi,
- Sebelah Utara : Desa Batu Balian, wilayah kerja Puskesmas Sungkai
- Sebelah Timur : Desa Pengaron, Kecamatan Pengaron
- Sebelah Selatan : Kecamatan Mataraman
- Sebelah Barat : Kecamatan Sungai Tabuk
Berikut daftar desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Simpang Empat :
No. | Nama Desa | Luas Wilayah (km2) | Jarak ke PKM (km) | Jumlah Penduduk (jiwa) |
1 | Simpang Empat | 25 | 0 | 3325 |
2 | Sungai Raya | 30 | 3 | 1921 |
3 | Sungai Langsat | 15 | 5 | 510 |
4 | Lawiran (IDT) | 24 | 4 | 842 |
5 | Sungai Tabuk | 16 | 8 | 500 |
6 | Lok Cantung | 14 | 9 | 527 |
7 | Tanah Intan | 16 | 7 | 1439 |
8 | Cabi | 15 | 2 | 816 |
9 | Surian Hanyar | 16 | 13 | 1964 |
10 | Paring Tali (IDT) | 17 | 8 | 748 |
11 | Simpang Lima (IDT) | 5 | 40 | 679 |
12 | Karya Makmur (IDT) | 8 | 32 | 481 |
13 | Sindang Jaya (IDT) | 5 | 35 | 688 |
14 | Sumber Sari (IDT) | 10 | 29 | 493 |
15 | Makmur Karya (IDT) | 10 | 32 | 1036 |
16 | Alalak Padang (IDT) | 29 | 27 | 1283 |
JUMLAH TOTAL PENDUDUK (Jiwa) | 17252 |
DATA DEMOGRAFI
Jumlah penduduk yang di wilayah kerja Puskesmas Simpang Empat tahun 2008 adalah 17.252 jiwa, dengan suku terbesar adalah suku Banjar, dan lainnya adalah suku Madura, suku Jawa, suku Sunda, yang bermata pencaharian sebagai petani (95%) dan sisanya berwiraswasta.
DATA SOSIAL, BUDAYA, DAN PENDIDIKAN
Mayoritas penduduk memeluk agama Islam (99%), jumlah tempat ibadah sebanyak 37 buah, terdiri dari 17 masjid dan 20 langgar.. Tingkat pendidikan penduduk rata-rata adalah lulusan SD / sederajat dan sudah mendapatkan sarana informasi dan komunikasi melalui T.V., radio,
Perumahan penduduk sebagian besarberbentuk rumah panggung yang pada dinding, pintu, dan jendelanya terbuat dari bahan kayu dengan bagian atapterbuat dari sirap, daun rumbia, dan seng.
Jumlah TK ada 1 buah, SD Negeri / Swasta ada 23 buah, dan SMP Negeri ada 2 buah.
DATA SOSIAL EKONOMI
Komposisi mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas Simpang Empat adalah sebagai berikut :
- Petani : 95%
- Pedagang : 3%
- Nelayan : 1.5%
- PNS / POLISI / ABRI : 0.5%
DATA SUMBER DAYA DAN KETENAGAAN
- SUMBER DAYA FISIK
No. | SARANA | JUMLAH | KEADAAN |
1. | Puskesmas Induk th. 1976 | 1 | Permanen, Rusak Berat |
2. | Puskesmas Pembantu th. 1980, 1983, 1985, 1987, 1990, 1995, 1996. | 7 | 3 Permanen, 4 Semi Permanent, 3 Baik, 1 Rusak Sedang, 3 Rusak Berat |
3. | Rumah Dinas Dokter th. 1985 | 1 | Permanen, Rusak Berat |
4. | Rumah Dinas Dokter Gigi th. 1998 | 1 | Permanen, Rusak Berat |
5. | Rumah Dinas Paramedis th. 1976, 1983, 1984, 1998. | 4 | 3 Permanen, 1 Semi Permanen, 4 Rusak Berat |
6. | Mobil Puskesmas Keliling | 1 | Baik |
7. | Sepeda Motor | 7 | 3 Rusak Berat, 1 Rusak Sedang, 3 Baik |
- DATA SARANA KESEHATAN
No. | BANGUNAN | KEADAAN |
PUSKESMAS PEMBANTU | ||
1 | SUNGAI RAYA | RUSAK BERAT |
2 | DESA IV | RUSAK BERAT |
3 | SURIAN HANYAR | RUSAK BERAT |
4 | MAKMUR KARYA | RUSAK BERAT |
5 | SIMPANG | RUSAK BERAT |
6 | KARYA MAKMUR (SP II) | RUSAK BERAT |
7 | ALALAK | TIDAK |
8 | SUMBER SARI | RUSAK BERAT |
POLINDES | ||
1 | SUNGAI RAYA | RUSAK TOTAL |
2 | TANAH INTAN | BAIK |
3 | SURIAN HANYAR | RUSAK BERAT |
4 | PARING TALI | RUSAK TOTAL |
5 | SIMPANG | RUSAK BERAT |
6 | MAKMUR KARYA | RUSAK BERAT |
7 | ALALAK | RUSAK BERAT |
8 | SUMBER SARI | RUSAK BERAT |
- DATA INVENTARIS KENDARAAN BERMOTOR
No. | Merek | No. Polisi | Tahun | Keadaan | Keterangan |
1 | Suzuki A 100 X | DA 740BI | 1996 | Rusak Berat | Puskesmas |
2 | Honda Astrea | DA 5661 | 1995 | Rusak Berat | Puskesmas |
3 | Suzuki Smash | DA 787 BM | 2002 | Baik | Bidan Simpang |
4 | Suzuki Smash | DA 788 BM | 2002 | Rusak Berat | Bidan Sumber Sari |
5 | Yamaha Vega R | DA 308 BD | 2006 | Baik | Puskesmas |
6 | Suzuki Shogun | DA 378 BD | 2006 | Baik | Bidan Surian |
7 | Suzuki Thunder | DA 423 BD | 2007 | Baik | Pustu Karya Makmur |
8 | Suzuki APV | DA 950 BB | 2008 | Baik | Puskesmas |
- SUMBER DAYA TENAGA
No. | Jenis Tenaga | Pendidikan | Jumlah | Keterangan |
1 | Dokter Umum | FK | 3 | PTT |
2 | Dokter Gigi | FKG | 1 | PTT |
3 | Pelaksana Gizi | AKZI | 1 | TKS |
4 | Bidan | AKBID | 8 | 6 PNS, 2 PTT |
5 | Perawat Kesehatan | SPK | 8 | PNS |
6 | Sanitarian | SPPH | 1 | PNS |
7 | Analis | AAK | 1 | PNS |
8 | Prakarya Kesehatan | SMA | 1 | TKS |
9 | Perawat Gigi | AKG, SPRG | 3 | PNS,TKS |
10 | Asisten Apoteker | SMF | 1 | PNS |
JUMLAH | 27 | |
VISI, MISI, dan MOTO PKM SIMPANG EMPAT
VISI : Menuju Kabupaten Banjar Sehat 2010
MISI : Menjadikan PKM Simpang Empat sebagai wadah pelayanan PREVENTIF, CURATIF, REHABILITATIF, dan EDUKATIF di bidang kesehatan kepada seluruh anggota masyarakat di cakupan wilayah kerja PKM SIMPANG EMPAT
MOTO : SAKIT ITU MAHAL, SEHAT ITU MURAH…
“karena saat anda sakit, anda memerlukan uang untuk berobat,minimal untuk transport ke pelayanan kesehatan. Maka dari itu Penyakit HARUS DICEGAH dengan cara PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT…INGAT ITU!!!!”
Pikiran dan Rencana
Beberapa waktu lalu, saat dilakukan rapat koordinasi teknis puskesmas kab. Banjar, disebutkan akan dirumuskan konsep Puskesmas kabupaten Banjar th.2010. Rencananya hal ini akan dilakukan rapat terdahulu dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dengan seluruh Puskesmas yang diwakili masing-masing kepala Puskesmas, perwakilan Dokter, perwakilan Bidan, Perwakilan Perawat, dan instasi-2 terkait.
Saya sebagai kepala Puskesmas Simpang Empat, sangat senang dengan rencana ini, melihat dari sisi fungsi edukatif,promotif,rehabilitatif,dan preventif pada masyarakat, perkembangan Puskesmas dalam beberapa waktu ini berkembang dengan sangat lambat. Hal ini jika ditelaah lebih lanjut, penyebabnya tak lain adalah (secara klasik sudah pasti) soal ekonomi dan management puskesmas (yang tidak bisa mengelola dengan bebas)sesuai dengan kebutuhan masyarakat disekitarnya.
Maksudnya, saya melihat kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat di beberapa daerah berbeda kepentingannya dengan daerah lainnya. Mungkin di daerah lain telah maju, sehingga sudah memerlukan adanya pelayanan kesehatan spesialistik, atau ada juga daerah yang masih tertinggal yang masih harus dibina masalah kesehatan lingkungannya,
Tetapi semua itu tetap bersumber pada satu kata, yaitu PELAYANAN KESEHATAN YANG OPTIMAL yang dilayani secara TEPAT WAKTU, TEPAT ORANG, dan TEPAT FUNGSINYA. Mengingat saat ini, tenaga kesehatan di daerah yang sangat minim, hal ini mungkin agak sulit untuk dapat dipenuhi. Beruntung beberapa waktu lalu diadakan penerimaan CPNS dan PTT di Kab.Banjar, yang diharapkan dapat memenuhi kekosongan-kekosongan tempat di daerah-2 terpencil. Tetapi kembali saya harapkan semoga tidak ada berbagai macam peng“edit”an tempat penempatan daerah terpencil untuk dipindahkan ke daerah perkotaan yang notabene sudah banyak atau lengkap tenaga kesehatannya.
Kembali pada pokok permasalahan, saat ini di Puskesmas kami sangat kekurangan tenaga dan dana, mengingat ketergantungan Puskesmas kami pada kucuran dana dari atas, masih incrit-incrit. Walau kami tahu bahwa di Dinas-pun juga tidak ada dana. (kami tidak tahu bagaimana hal ini dapat terjadi). Hal ini sempat membuat kami kebingungan dan hilang arah, yang akhirnya teman-teman Puskesmas berpartisipasi turut bahu membahu membantu kegiatan kesehatan dengan dana seadanya.
Persoalan di atas sebenarnya dapat diatasi dengan beberapa cara yang benar:
- Memberikan kebebasan Puskesmas untuk swa-manajemen dana Puskesmas.
- Pengadaan koperasi petugas dalam Puskesmas.
- Atau memperbolehkan Puskesmas untuk mengadakan pelayanan lebih kepada masyarakat yang tentunya dengan taarif yang berbeda.
Saya mempunyai usul, bagaimana seandainya Puskesmas diperbolehkan memberikan paket pelayanan pengobatan kepada masyarakat. Misalnya :
- Paket A: pengobatan dari Obat yang disediakan Pemerintah. Yang tentunya GRATIS.
- Paket B: pengobatan dari campuran obat pemerintah dan obat Paten (koperasi)
- Paket C: pengobatan dengan Obat Paten. Yang disediakan dari koperasi Petugas Puskesmas.
Dan semuanya harus diatur dalam suatu peraturan sehingga nantinya tidak diperbolehkan memberatkan masyarakat. Masyarakat bebas memilih mana yang disukainya, dan petugas kesehatan tidak diperkenankan memaksakan pilihannya kepada masyarakat. Hasil dari koperasi tersebut dapat dipakai untuk berbagai kegiatan yang sulit dilakukan atau terhambat pelaksanaannya (misalnya
Ini hanya sebuah usul yang sangat banyak kekurangannya, saya hanya ingin agar Puskesmas yang ada sekarang ini dapat berkembang fungsinya, dari curatif, rehabilitatif, preventif (baik dengan cara promotif maupun edukatif), bahkan mungkin nantinya bisa secara spiritual, karena menurut saya, kesehatan harus dipandang secara HOLISTIK (keseluruhan) dari fisik, jiwa, dan lingkungan keluarga dan masyarakat.Amin.
Struktur Organisasi PKM Simpang Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar