Jumat, 24 September 2010
Kalsium dari cangkang kerang, atau dari bukit kapur?
Andaikan Marah Rusli, pengarang rowman Siti Nurbaya, menjadi pakar kimia, ia akan berkata, “Kalsium karbonat, ya kalsium karbonat. Titik.”
Betul. Keong dan kerang membuat cangkang mereka dari kalsium karbonat. Akan tetapi dalam bahasa kimia, bukan masalah apakah kalsium karbonat dalam produk suplemen kalsium berasal dari lapisan tanah mengandung cangkang kerang atau lapisan tanah mengandung batu kapur, sebab keduanya sama-sama terbentuk dari kalsium karbonat. Sulit mengatakan mana lebih alami diantara keduanya (apa pun yang dimaksudkan dengan alami). Kerang atau siput memiliki kandungan bahan bukan mineral dalam kulitnya, maka kalsium karbonat dari sumber lain barangkali sedikit lebih murni.
Suplemen kalsium juga dijual dalam bemtuk bahan kimia lain yang bukan kalsium karbonat (coba baca labelnya). Akan tetapi dalam hal berat, yang lain ini kurang kandungan kalsiumnya dibanding kalsium karbonat, padahal unsure kalsium itulah yang Anda cari, bukan? Menurut beratnya, kalsium karbonat mengandung 40 persen kalsium, sedangkan kalsium sitrat (calcium citrate) mengandung 21 persen kalsium, kalsium laktat (calcium lactate) mengandung 13 persen kalsium, san kalsium glukonat (calcium gluconate) mengandung hanya 9 persen kalsium.
Sekarang Anda dapat membayangkan suplemen mana di rak took swalayan yang dapat member Anda kalsium paling banyak untuk uang yang Anda bayarkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar