Jumat, 24 Desember 2010
Teluk Triton, Keindahan Laut Papua yang Luar Biasa
Papua Barat merupakan salah satu porvinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan laut yang luar biasa. Salah satu potensi laut yang dapat dijadikan sebagai tempat wisata terdapat di Kabupaten Kaimana.
Di balik kesederhanaan dan keramahan penduduknya, di kabupaten yang memiliki luas wilayah sebesar 18.500 km2 ini, terdapat sebuah kawasan wisata laut yang dikenal dengan nama Teluk Triton.
Teluk Triton merupakan potensi wisata baru di Kaimana. Untuk mengembangkan menjadi tujuan wisata bertaraf internasional, pemerintah daerah (Pemda) setempat menggandeng Conservation International Indonesia (CII) untuk bersama-sama mengembangkan potensi wisata yang dimiliki Teluk Triton.
Seperti wilayah perairan Kepulauan Papua lainnya, Teluk Triton menawarkan keindahan bawah laut yang luar biasa. Teluk ini menyimpan kekayaan berupa ikan dan terumbu karang yang beranekaragam. Di kawasan ini, terdapat 937 spesies ikan, di mana 14-16 di antaranya, merupakan jenis baru. Terdapat pula 492 jenis karang yang enam di antaranya juga merupakan jenis baru.
Selain menyaksikan kekayaan bahari tersebut, pengunjung juga akan dibuat terpesona dengan keberadaan lumba-lumba dan ikan paus, yang ramai bermain di sela pulau-pulau yang tersebar di sekitar Triton.
Decak kagum pengunjung tidak akan berhenti pada keindahan perairan Teluk Triton saja. Karena, di wilayah kampung Mai-Mai, pengunjung dapat melihat adanya lukisan di tebing kapur setinggi puluhan meter. Garis-garis merah yang tergurat di dinding tersebut membentuk motif manusia, tanaman, reptil, ikan, dan aneka bentuk yang masih misteri. Lukisan ini seakan ingin bercerita tentang perilaku masyarakat pribumi kuno dan juga menggambarkan aneka ragam satwa pada masa itu.
Sampai saat ini, tidak ada yang tahu secara pasti, kapan dan siapa yang mengguratkan lukisan dinding yang berdiri tegak di beberapa pulau kecil kawasan Teluk Triton. Namun, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kaimana memastikan lukisan tersebut merupakan peninggalan zaman mesolitikum.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar